Timnas senior yang dipersiapkan mengikuti Piala Asia akan menjalani
pemusatan latihan di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut), pada Januari
2013. PSSI memilih Ternate sebagai tempat pemusatan latihan bagi timnas
senior yang dipersiapkan pada Piala Asia, karena Ternate memiliki
fasilitas pendukung yang cukup memadai. Di Ternate ada pantai yang
pasirnya sangat ideal untuk tempat menggembleng fisik para pemain
timnas, selain itu, di Ternate juga memiliki Stadion Gelora Kie Raha
yang cukup representatif untuk tempat latihan. selain dari pada itu ada
sejumlah klub sepakbola yang cukup bagus untuk menjadi lawan ujicoba,
seperti Persiter Ternate, Persikota Tidore dan Persihalsel yang bisa
menjadi uji tanding timnas. Semula PSSI memilih Bali sebagai tempat
pusat pelatihan bagi Timnas Senior yang akan dipersiapkan ke Piala Asia,
tetapi dibatalkan karena Bali sangat ramai, sehingga dikhawatirkan bisa
mengganggu konsentrasi para pemain. Selain itu, Timnas PSSI yang
diarsiteki Nil Maizar ini punya keinginan melakukan serangkaian
pemusatan latihan di Kota Ternate selama dua pekan, karena Kota Ternate
cukup aman dari masalah dua kubu antara PSSI dan KPSI. Sementara itu,
Wali Kota Ternate Burhan Abdurahman membenarkan bahwa pihaknya telah
menerima surat dari PSSI mengenai pemilihan Ternate sebagai tempat
pemusatan latihan Timnas yang akan dipersiapkan ke Piala Asia. Pemkot
Ternate mendukung keinginan PSSI tersebut, karena hal itu akan memberi
kontribusi pada pengembangan olahraga sepakbola di daerah ini, minimal
para pemain local bisa belajar pada Timnas itu. Pelatih tim nasional
Indonesia Nil Maizar terus mencoba berbagai taktik untuk bertanding di
Piala AFF nanti. Salahsatu pola permainan yang dikembangkan pelatih
berkumis ini adalah mengharamkan pemain untuk menjaga jarak. Pelatih Nil
Maizar pun mengaku sudah memiliki gambaran 22 pemain yang akan dibawa
menuju penyisihan grup B yang diisi oleh Malaysia, Singapura, Laos. Pada
sesi latihan sore Timnas di Gelora Bung Karno, Selasa (06/11), ahli
taktik Timnas, Nil Maizar menerapkan latihan lapangan penuh. Menurutnya
hal ini ia lakukan untuk menyimulasikan pertandingan. Menurutnya, jika
gap itu terjadi, akan membahayakan permainan Timnas. Pelatih yang pernah
menjadi punggawa Timnas pada era 1990 ini juga menambahkan bahwa jarak
yang tepat antara lini akan menambahkan tekanan kepada lawan, melakukan
dominasi, dan mengatur tempo permainan. Menurutnya strategi ini cocok
dengan formasi untuk skuad Garuda, yaitu 4-4-2. Formasi ini sudah
dimatangkan dalam setengah tahun terakhir. Dengan formasi ini,
keseimbangan lini belakang dan lini tengah akan lebih terjaga. Selain
itu, formasi ini dianggap lebih berhasil dibandingkan pola lain yang
pernah diterapkan. Semisal 4-2-3-1 ketika melawan Vietnam.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment