Pages

Powered by Blogger.

Thursday, January 17, 2013

Jakarta Kebanjiran

Kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, dikenal sebagai jantung Ibu Kota dan tak pernah mati dari lalu lintas kendaraan. Namun, hari ini banyak kendaraan terpaksa tak bisa melintas di tempat tersebut karena air menggenang kawasan itu hingga ketinggian 60 sentimeter. Hal itu mengakibatkan karyawan-karyawan yang bekerja di daerah tersebut terjebak di lokasi itu sejak pagi tadi. Hingga Kamis malam, kawasan Bundaran HI masih terendam air akibat jebolnya tanggul di Jalan Latuharhary. Pada siang hari tadi, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memantau langsung kondisi di lokasi tersebut dengan menumpang gerobak. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo turun langsung ke lapangan untuk memantau lokasi banjir. Lokasi pertama yang dikunjungi dirinya pertama kali adalah Jl MH Thamrin, tepatnya di depan Gedung Sarinah. Dengan menggunakan topi merah dan jaket jeans, Jokowi langsung turun di lokasi. Melihat lokasi genangan di depan Sarinah yang mencapai ketinggian 60 cm, ia menegaskan bahwa dalam penanganan banjir ini tidak boleh ada pihak-pihak tertentu yang sampai lalai menangani banjir.  ia juga mengaku telah menerima laporan banjir sejak tadi malam, dan ia juga menekankan bahwa penanganannya tidak boleh monoton dan konvensional, harus ada terobosan mengatasi banjir. Seperti biasa, kehadiran orang nomor satu di DKI itu selalu menjadi pusat perhatian dan mengundang puluhan warga yang sedang berada di kawasan Thamrin untuk mendekati Jokowi sekadar untuk bersalaman. selain itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku telah menerima telepon dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait Istana Negara yang hari ini juga terkena imbas banjir Ibu Kota. Hal ini disampaikannya setelah Jokowi melakukan rapat koordinasi bersama Menteri Pekerjaan Umum, Menko Kesra, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wakil Menteri Pendidikan, serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).  Menurut Jokowi, Presiden menyampaikan, ia tidak perlu memikirkan kondisi Istana yang kebanjiran. Sebab, saat ini yang terpenting adalah kondisi masyarakat yang menjadi korban banjir. Diberitakan sebelumnya, Presiden SBY sampai menggulung celana saat memantau banjir di kawasan Istana Kepresidenan. Dengan didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, SBY memantau banjir di Istana yang tingginya mencapai betis orang dewasa. Banjir setinggi lutut ini baru pertama kali dialami SBY di Istana Kepresidenan. SBY sempat menunda pertemuan dengan Presiden Argentina Cristina Fernandez De Kirchner pada pagi ini. Berdasarkan foto yang dikirim Biro Humas Istana Negara, kompleks Istana Negara telah terendam banjir. Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Banjir di Istana Kepresidenan terjadi lantaran hujan deras dan tingginya air di Pintu Air Manggarai.


Sumber : Kompas.com

0 komentar:

Post a Comment